Saturday, June 03, 2006
Catatan enam poeloeh satoe
Jumat, 2 Juni 2006.
Di sofa sambil tiduran sore hari.
Walaupun Queensland terkenal panasnya minta ampun, namun akupun merasa kedinginan belakangan ini. Winter yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan, mampu menepis kepandang-entenganku tentang dinginnya di daerah yang didominasi dataran gersang ini. Selama ini aku masih terus berbangga dengan winter-nya eropa barat yang jelas tak bisa dibandingkan. Begitu idiotnya aku membandingkan kadar dingin dua tempat yang memiliki letak geografis yang berbeda. Yang satu dekat kutub sedangkan yang lainnya dekat katulistiwa. Atau barangkali karena dulu aku dengan penuh bangga buka baju saat salju turun dan suhu udara di bawah nol? Kuakui, iya. Semangat muda yang distimulir beer dan wine masih juga terbawa saat ini. Well, maksudku, semangat yang lebih muda dari usiaku saat ini masih juga kubawa, hmhh ;-). Kuakui juga, IYA. Puas? Huh, tapi kenapa tubuhku merasa kedinginan? Akupun melakukan survey. Walaupun tak mematuhi kaidah statistik namun aku bertemu dua orang teman skandinavia, siang ini. Mereka berdua dilahirkan dan dibesarkan di negara nordic berbeda. Walau tanpa ku bertanya sekalipun aku langsung menyimpulkan bahwa merekapun kedinginan, hanya lewat sweater (oz: jumper) yang dipakai mereka. Dengan senyum akupun berlalu dalam kebanggaan. Tapi, tunggu dulu, bagaimana kalau mereka berdua kena flu? Sayang sekali, pertanyaan itu terlambat datang. Dia datang saat aku sudah di sofa rumahku sambil tiduran.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment