Friday, November 11, 2011

Catatan seratoes enam poeloeh sembilan


Mau dikemanakan publikasi-publikasi internasionalku?


Semenjak ngambil PhD motivasiku adalah publikasi. Sebanyak mungkin publikasi yang bisa dibuat bahkan dari hasil Thesis maupun disertasi. Karena, bagiku, buat apa bikin penelitian tanpa publikasi? Karena penelitian tanpa publikasi akan (menurutku) menambah duplikasi riset yang sama yang tak terkontrol, kedua adalah menyampaikan ke khalayak hasil penelitianku atau kelompok penelitiku, ketiga tentu saja bisa menambah nilai kredit untuk naik pangkat atau jabatan sebagai dosen. Nah, yang ketiga ini yang utama, karena profesi dosen adalah tempat ku mencari sesuap nasi, well setidaknya ada 4 suap buat seluruh anggota keluargaku. Tapi apa daya, ternyata peraturan saat ini tak memungkinkan aku untuk maju selangkah saja. Tiga publikasi yang dihasilkan saat sekolah gak bisa dipakai. Dua publikasi tambahan yang dikerjakan di luar Disertasi pun terancam hilang. Nasib oh nasib.... jadi mau dikemanakan publikasi-publikasi ini:


1) Use of anaesthetics with the silver-lip pearl oyster, Pinctada maxima (Jameson)

2) Regeneration of excised mantle tissue by the silver-lip pearl oyster, Pinctada maxima(Jameson)

3) Assessing pearl quality using reflectance UV-Vis spectroscopy: does the same donor produce consistent pearl quality?

Atau dua co-authored publikasi:

4) Molluscan diversity at Bunaken National Park, Sulawesi

5) Arthurius bunakenensis, a new tropical Indo-Pacific species of endoparasitic copepods from a sacoglossan opisthobranch host (Crustacea, Copepoda, Poecilostomatoida, Splanchnotrophidae)


Takutnya lagi jangan-jangan publikasi bersama di bawah ini juga turut dianulir?:

Molecular phylogeny of Pholadoidea Lamarck, 1809 supports a single origin for xylotrophy (wood feeding) and xylotrophic bacterial endosymbiosis in Bivalvia