Friday, December 02, 2005

Catatan toejoehbelas

1 Desember 2005 Di rumah sambil menunggu pening kepalaku menghilang... ...betapa mudahnya manusia dilemparkan oleh gelombang waktu dari tempat ke tempat, dari perasaan ke perasaan... Pramoedya Ananta Toer, cerpen ”Yang Sudah Hilang”, Cerita Dari Blora. Di suatu sisi kenyataan ini dibenarkan karena dianggap sebagai suatu kemampuan bertahan hidup dalam strategi adaptasi manusia. Dengan kemampuan ini manusia bisa berkembang dan tidak monoton dalam lingkup peradaban pada sebuah episode hidup dalam ruang waktu tertentu. Waktu, secara otomatis akan berlalu tanpa dipaksa dan tanpa ditahan sekalipun. Namun, perubahan waktu tanpa diikuti dengan perubahan prilaku akan dicap kolot, konvensional, dan lain lain. Sehingga mau atau tidak manusia harus berubah seiring dengan perkembangan waktu. Mengasah strategi beradaptasi. Perubahan ini akan mempengaruhi daya apresiasi manusia terhadap waktu dan situasi. Apresiasi yang banyak dikendalikan intuisi dengan sedikit bumbu nalar manusia. Atau bisa saja sebaliknya. Dengan kemampuan ini, Darwin dan Lamarck bersorak akan pandangan mereka tentang Evolusi. Teori yang didasari atas kemampuan adaptasi organisme melawan alam. Siapa menang, dia maju. Maju ke level berikut menghadapi tantangan baru. Pandangan yang mengesankan bahwa segala sesuatu yang hidup sementara menghadapi pertandingan tanpa akhir. Bagaikan video game, semua mahluk memasuki level pertandingan yang setiap hari semakin menantang, semakin menakutkan. Setiap level ada yang gugur dan ada yang terpilih. Dari yang terpilih akan ada yang terpilih lagi saat melewati level berikut, dan seterusnya. Kenyataan ini membuat manusia mengasah diri dan rasa. Menghadapi pilihan agar bisa terpilih. Di lain pihak, manusia diperhadapkan dengan idealisme, sumpah dan janji. Keadaan dimana mengikat manusia untuk lurus kepada idealisme, sumpah atau janjinya; dimanapun dan kapanpun. Waktu bukan ikatan. Janji tetap janji. Sebuah ikatan abstrak yang kadangkala lebih kokoh daripada maut sekalipun. Sayang sekali, fenomena ini kadang terjadi.