Monday, November 28, 2005
Catatan empatbelas
28 November 2005
Kahlil Gibran pernah berkata bahwa ... anakmu sesungguhnya bukanlah anakmu karena mereka adalah anak-anak kebebasan, kamu boleh memberikan tempat bagi raganya tapi bukan untuk jiwanya.
Bagiku, biarlah anak-anak itu mencapai kebebasan impian mereka. Jangan menghalangi mimpi mereka. sebab mimpi kadangkala menjadi penghibur sejati untuk cita-cita yang tak pernah tercapai. Namun, sayang sekali anak tak cukup kuat menahan emosi dua kutub yang retak. Mereka sering menjadi korban tokoh anutan mereka sendiri, ayah dan ibu. Terlempar bagaikan pingpong. Pegangannya rapuh, serapuh tokoh anutan mereka. Mereka dimodali dengan perdebatan di tahap awal kehidupan mereka. Mereka tidak bisa terbang lagi bagai camar. Mereka tidak sanggup berpikir dan mengeja arti kebahagiaan yang dianut ayah-bundanya. Ayah-bundanyapun mengeja kebahagiaan menurut tafsiran mereka sendiri, yang tanpa disadari menjadi cermin bagi anak mereka.
From Soroptimist Park, Townsville
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment