Saturday, December 30, 2006
Catatan sembilan poeloeh enam
Sabtu, 30 Desember 2006
Capek setelah lebih setengah hari kami berbelanja hadiah untuk kegiatan besok, ku langsung nyalakan TV. Terlihat eforia orang-orang di jalanan dan di bawahnya sebuah subtitle: Saddam Hussein Executed! Perasaanku galau. Kutanyakan istriku, apakah dia seperti diriku? Dia katakan, iya dan bertanya: kenapa mesti dieksekusi? Kubiarkan istriku dengan perasaannya, kusimak setiap laporan yang dikatakan oleh pembaca berita. Semuanya menggambarkan kegembiraan atas kematian sang diktator! Seorang yang membunuh banyak warga sipil di negaranya. Tapi perasaanku tak bergeming! Wawancara dengan orang Irak yang berpesta karena matinya bekas pemimpinnya juga tak bisa mengangkat seincipun hatiku. Apa yang mesti disorakkan? Apalagi yang dieksekusi adalah seorang bekas Kepala Negara. Seorang yang mengangkat gengsi bangsanya, walau ditekan oleh para raksasa!
. . . . Aku berduka, istriku juga!
"Saya minta kalian tidak membenci karena benci tidak memberikan ruang bagi seseorang untuk bersikap adil serta membutakan mata dan menutup seluruh pintu untuk berpikir" Saddam Hussein (dikutip dari Jawa pos dotcom)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment