Wednesday, December 20, 2006

Catatan sembilan poeloeh doea

Rabu, 20 Desember 2006 Katanya kita dalam proses demokrasi. Ya, kata seorang (atau mungkin beberapa orang) ahli politik yang tak sempat kuingat namanya (mereka). Tapi frase itu tetap melekat dalam kepalaku hingga saat ini, walaupun aku tak tahu sampai kapan proses itu berhenti. Frase itu sering diungkapkan bila terjadi gejolak ketidakpuasan sebagian masyarakat terhadap pemimpin mereka. Frase ini lebih intens di dengar sejak lengser (sebagian orang mengatakan tumbang) rezim Orde Baru. Tak terhitung (kalau itu bisa saya katakan untuk melambangkan kata banyak) lengser terjadi bumi Indonesia setelah saat itu, mulai dari presiden sampai ke kepala desa. Akankah proses demokrasi ini berujung? Aku masih tak yakin selain makin lama aku makin muak dengan kegiatan pengatasnamaan rakyat dan kebenaran (apalagi) oleh kelompok-kelompok tertentu. Aku jenuh. Apakah ujung proses ini adalah kejenuhan?

No comments: