Thursday, May 25, 2006
Catatan lima poeloeh sembilan
Kamis, 25 Mei 2006.
Semalam aku merasa geli sendiri. Tertawa, memaki diri. Terlintas ide untuk melakukan modifikasi penelitian yang sementara ku lakukan-bahkan hari ini adalah hari terakhir aku sampling untuk eksperimen kedua ku-. Idenya muncul begitu saja tanpa memperhatikan bahwa sudah sekian lama aku harus bangun subuh, bawa mobil selama 2 jam, menyebrang lautan, sesampainya kuambil boat kecil dan ke laut lagi, dikuliti matahari, sementara tanganku selalu menyisakan rasa gatal yang menyakitkan akibat ”shit of the sea” si bulu ayam laut, dan pulang bawa mobil lagi, melintasi kelam malam dan membunuh sekian juta serangga yang terperangkap di kaca mobil. Dia (si ide) tak mau mengerti betapa capeknya mataku membaca jurnal baik dalam bentuk kopian maupun dari layar laptopku. Dia tak mau peduli kalau rangkaian huruf dan kata di layar komputer dan kertas kopian selalu membayangiku saat ku pejamkan mata bahkan saat ku beranjak tidur. Namun, semua itu tak ada artinya bahkan berbalik menjadi ”eureka” bila dia datang duluan. Celakanya, dia datang pas di ujung kerjaku.
Pagi ini, dengan berat langkah ku datang lagi di pulau, sambil mencoba menyisipkan ide yang ku dapat semalam pada langkah-kerjaku mendatang dengan data yang tersedia. Tapi sulit, kecuali bila aku harus mengulangi eksperimenku. Puas sudah ku maki diriku semalam, aku tak mau memakinya lagi. Ku biarkan diriku mendapatkan iramanya. Irama hari ini, walaupun sama dengan hari-hari lalu namun pesonanya lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment