Friday, March 24, 2006
Catatan empat poeloeh enam
Senin, 20 Maret 2005
Catatan khusus: Kau yang tak datang
Lucu juga memahami alam. It’s unpredictable! Setelah menanti sekian hari, dengan segala rasa yang tak menentu. Si Wati yang ditunggu tak juga muncul. Sejujurnya, hati kecilku tak menginginkan dia datang. Namun ada rasa yang berseberangan dengan nuraniku. Sebuah (bila bisa ku hitung) rasa yang menantang diriku melewati batas nalar dan kuatirku. Menantang sesuatu yang tak pasti, yang pasti hanya resiko.
Si Wati ternyata mengarah ke selatan dan (semoga) menghilang di tengah laut. Mendekam di biru samudra.
Siang ini Sang Orpheus, pulauku seperti baru tersadar dari mimpi panjang. Terlihat beberapa bekas jejak Larry di sepanjang pantai dan di pepohonan. Dia juga membekas di long-line tempatku menempatkan kerang mutiaraku. Melonggarkan ikatan longline dan membenamkan sebagian buoy. Tapi, tak apalah sejauh si Larry tidak melepaskannya. Sekali melepaskannya, ku ulangi mimpi burukku untuk membangunnya lagi.
Thanks to Chandra, dan Siraj yang menemaniku siang ini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment