Thursday, January 26, 2006
Catatan tiga poeloh satoe
26 Januari 2006
Its Australian day!
Libur, tapi hari diguyur hujan sejak subuh. Jarang hujan kayak begini di Townsville. Dan akupun merayakannya. Merayakan kebebasanku mandi air hujan sejak kelas 6 SD terakhir ku main hujan.
Tuesday, January 24, 2006
Catatan tiga poeloeh
20 Januari 2006
Mataku perih. Ya, sejak awal musim panas di Townsville ini, mataku terbiasa dengan kaca mata hitam, pelindung mata. Sayang sekali, entah karena apa aku tak tahu lagi dimana kuletakkan kaca mataku kemarin. Townsville, di samping panas (apalagi di musim panas) juga sinar matahari yang menghujamnya sangat menyilaukan. Memang bagitu banyak keuntungan dengan menggunakan kaca mata hitam. Tanpa munafik, kuakui dengan kaca mata hitam, gerak mata tak akan terlihat. Ku kira sebagian besar orang membeli kacamata hitam disamping melindungi mata dari silaunya cahaya namun juga ”melindungi” mata yang melirak-lirik. Sayang, jarang orang mengakuinya, dipolesi dengan alasan mode, mata sakit, dll. Memang, pakai kacamata hitam adalah hak setiap orang, sih. Memakai kaca mata hitam di negeri kangguru ini adalah juga salah satu cara menghindari dari kepergoknya si pemakai bila dia memperhatikan sesuatu. Mengingat kehidupan yang serba individualis, siapa elu siapa gue, sehingga orang memiliki hak untuk tidak ditertawakan bila dia dengan sengaja atau tidak sengaja melakukan sesuatu yang ganjil. Menggunakan kaca mata hitam adalah salah satu cara mengelabui si korban. Namun dengan memakai kacamata hitam malah memperlihatkan dimensi jangkau-pandang yang lebih luas. Hal ini membuat orang menjadi waspada, waspada akan apa yang dipakai atau apa yang dilakukannya. Setidaknya denga menggunakan kaca mata hitam ”mengingatkan” sang ”lawan” untuk lebih waspada dalam bertindak dan bergaya, tetap terjaga.
Tuesday, January 17, 2006
Catatan doea poeloeh sembilan
13 Januari 2006, hari jumat
Friday the thirteen!
Tak terasa tiga belas hari telah terlewati. Melewati tahun yang baru, 2006. Tiga belas hari tak cukup sehari bagiku! Terlalu cepat rasanya waktu berjalan. Iya, saat ini ku merasa hari-hari terlalu cepat berlalu. Terlalu cepat....
Catatan doea poeloeh empat
27 Desember 2005
Menghirup udara laut, walaupun amis bagi sebagian orang, namun bagaikan meneguk air kenangan dan semangat. Sama halnya dengan menghirup udara pegunungan dengan hutan basahnya. Mereka memberi kenangan sendiri. Menyenyakkan jiwa. Membuka mata hati yang redup, memeluk alam, merengkuhnya erat-erat, menyatukannya dengan tulang dan nadi. Angin laut memandu ombak untuk menyanyikan lagu alam. Gubahan yang sama sejak zaman prasejarah namun menyejukkan. Di laut, bumi dan langit bersetubuh menyatu.
Subscribe to:
Posts (Atom)