Friday, November 18, 2005
Catatan sembilan
25 Oktober 2005
Harus ku akui bergitu banyak rencana yang ingin kulakukan, atau barangkali tepatnya yang harus kulakukan. Aku tidak punya cita-cita menjadi seorang pemimpin, menjadi mentri seperti cita-cita semasa kanak-kanak dulu. Bahkan mungkin anak-anak sekarangpun bercita-cita ingin menjadi pemimpin. Padahal seorang pemimpin (di zaman ini) bukan ditentukan sepenuhnya oleh kepandaian seseorang, penilaian rakyat adalah faktor lain yang harus dipertimbangkan. Tapi, untuk mendapatkan simpati rakyat berarti si pemimpinpun harus pandai-pandai mengambilnya kan? Ah… ternyata keahlian sang pemimpinpun bisa dijadikan ukuran dasar sebelum menjadi pemimpin. Namun beda seorang yang bercita-cita menjadi pemimpin dan menjadi tenaga ahli di salah satu bidang adalah barangkali pada sepak terjang masing-masing. Seorang pemimpin membutuhkan kemampuan lain dan seni memimpin, terkadang juga seorang calon pemimpin tidak perlu pandai namun kaya. Sementara seorang tenaga ahli harus pandai! Tapi, apa gunanya sekolah tinggi-tinggi namun kita berada di bawah kendali orang yang tak sekolah? Sering sang tenaga ahli berada di bawah kontrol orang yang tak melanjutkan sekolah bahkan seorang preman. Namun ini adalah kenyataan, karena di suatu saat di negeri kita preman memang mendapatkan masa keemasannya, ataukah mereka masih mendapatkannya sekarang?
Kembali ke rencanaku. Aku ingin membangun kampung halamanku! Ku ingin mereka mendapatkan kesempatan setidaknya sama dengan aku untuk melihat luar negeri tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun, setidaknya sebagian dari mereka. Sebagian lagi mendapatkan pekerjaan yang bermasa depan. Selain itu, aku ingin mengangkat kampungku agar bisa dikenal, dikenal luas di seluruh dunia! Namun, inti dari rencanaku terhadap kampungku adalah supaya idak ada lagi pertikaian antar warga hanya karena tidak ada pekerjaan atau idak ada uang. Aku ingin membangun suasana kerja anak muda kampungku menjadi pioner bagi kemajuan negara dan dunia masa depan. Kenapa tidak bisa? Aku yakin kampungku bisa! Bukan itu saja, aku ingin membangun semangat juang anak muda di kampungku dan dimana saja aku berada. Benar bahwa anak muda adalah pilar masa depan. Bagiku, kreatifitas berpikir dan bertindak dengan adalah modal dasar untuk mengalahkan kemajuan bangsa-bangsa besar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment