Hampir setahun tak ada goresan tulisan, padahal begitu banyak goresan yang tak tertulis tapi mewarnai hari-hari. Tak apa karena bagiku, bila memang tak tertulis dia tetap ada di dalam peradaban. Menggema dari zaman ke zaman, walau mungkin hanya lewat rasa dan de ja vu. Tak peduli bahwa hari itu bergores merah atau hitam tetapi saat ini memang aku butuh semangat! Sepertinya dia hilang terlalu lama bersama kuatir, terlalu asik bercengkerama bersamanya. Sayang sekali dia selalu dihimpit kuatir sehingga pada permainan petak umpet kali ini dia tak berani muncul. Terlalu jauh dia lari.
Dikala gundah pada ketaktentuan, ku terkesima pada pernyataan seorang temanku tentang kemerdekaan diri dan keterbatasan sosial ketika ada yang mengklaim bahwa menjadi salah satu bagian dari negara, agama dan suku merupakan pernyataan kekerasan. Dan ini digaungkan oleh salah satu tokoh yang aku kagumi. Sayang sekali pemahaman ini sebetulnya mengekang kebebasan dan merupakan bagian dari kekerasan. Untung saja temanku menghilhamkan hal yang penting bahwa "keterikatan" pada sesuatu yang kita ingini atau bahkan pujai sebetulnya adalah kebebasan kita. Yang menjadikan dia beratribut kekerasan ketika kita merasa superior atas kelompok sejenis lainnya; yang terbaca sebagai dominasi/tekanan mayoritas dan/atau tirani kaum minroitas. Inilah kekerasan yang sebenarnya!
Terlepas dari itu, aku butuh semangat tambahan hari ini! Tapi kepada siapakah kan kuminta?
1 comment:
keep writing..
Post a Comment