Monday, January 22, 2007
Catatan sembilan poeloeh sembilan
Minggu, 21 Januari 2007
Mungkin untuk sebagian orang, bangun pagi setelah tidur very late malam sebelumnya adalah hal yang biasa. Bagi seorang pemula seperti aku adalah hal yang luar biasa. Setiap bangun terasa dizzy, tapi aku harus bangun dan menyelesaikan tahapan proyek yang ku tetapkan sendiri. Walaupun toh apa yang kukerjakan tak membuahkan hasil memuaskan. Pagi ini aku bangun setengah enam pagi, walau ku tidur setengah satu semalam. Aku memang tidur agak cepat semalam, dibandingkan malam-malam sebelumnya. Tak kulakukan apa-apa selain ke halaman belakang melihat burung-burung. Ku bersyukur ada burung-burung pagi bernyanyi dan hamparan taman yang indah di belakang rumah. Kukitari setiap pojok halaman, menengok beberapa tanaman yang kami tanam. Di sana ada kemangi, sereh dan jahe. Mereka terlihat tersenyum. Panas yang menghanguskan telah lewat (mudah-mudahan). Ku siram mereka lagi. Disamping mereka, beberapa onggok kompos buatanku yang sebelumnya mengering sekarang sudah membusuk. Busuk tanaman khas bila masuk hutan. Aku terganggu dengan suara seekor burung di atas pohon semacam pohon petai yang menaungi setengah halaman belakang. Ternyata bukan hanya seekor, ada banyak yang bersembunyi di antara ranting. Mereka tiba-tiba diam saat aku datang. Satu-satu dari mereka mencicit. Mereka yang membangunkan tidurku, koq tiba-tiba diam? Barangkali mereka hanya kaget melihat seorang telanjang dada, sambil menggosok-gosok mata dan sesekali menyibakkan rambutnya keluar dari pintu belakang dan membiarkan pintunya terhempas. Aku tak peduli, tetap kunikmati kesejukan pagi ini. Nun di jauh sana jejeran pohon besar dan rumah di bawahnya. Matahari belum timbul ketika ku lihat seorang laki-laki baya berjalan dengan anjingnya yang besar. Kutatapi dia, jarak kita sekitar seratus meter di sebelah kiriku. Dia mengarah ke lapangan lapangan bola di sebelah kananku. Saat kami bersitatap, tiba-tiba dia berbalik arah. Jalannya yang santai tiba-tiba berubah memburu dan menjauh. Apa yang salah dengan diriku? Apakah karena aku telanjang dada dan gondrong?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment