Wednesday, February 25, 2009

Catatan seratoes lima poeloeh enam

Apa alasan anda menjadi Vegetarian?

(Catatan ini dibuat tanpa maksud menghakimi tapi bila diinterpretasikan sebagai penghakiman, its up to you)

Nowadays, banyak orang yang berubah! Mengubah lifestyle dengan pemicu yang berbeda, ada yang dipicu oleh tekad yang dimaklumatkan jauh sebelumnya, ada yang dipicu karena keterpurukan (no choice), ada juga yang karena ikut-ikutan. Menjadi seorang vegetarian juga dipicu setidaknya oleh ketiga kategori itu. Orang yang mahfum informasi pasti tahu apa arti vegetarian: makan sayur, buah, tumbuh2an, alga dan tentunya bukan binatang. Walau demikian level vegetarian seseorang berbeda. Informasi yang kucuri dari internet menginformasikan tipe vegetarian dimana mungkin juga anda salah satunya. Pescatarian adalah tipe yang menghindari makan daging kecuali ikan dan vegetarian tentunya. Flexitarian/semi vegetarian, tipe vegetarian yang mengurangi porsi makan daging, selebihnya vegetarian. Lacto-Ovo Vegetarian adalah yang mengonsumsi vegetarian plus susu (lacto) dan telur (ovo). Ketiga golongan di atas adalah golongan biasa, namun ada juga golongan ekstrim: Vegan, raw vegan dan macrobiotic. Vegan adalah pure vegetarian yang tak hanya menghindari daging, telur susu dan ikan, tapi juga makanan turunan dari hewan seperti gelatin dalam makanan kaleng, atau bahkan beberapa tak minum madu. Raw Vegan adalah jenis pemakan vegetarian murni lainnya namun menghindari makanan masak atau dihangati di atas 46 derajat celcius (Wow!) dimana mereka percaya bahwa di atas suhu tersebut nilai nutrisi makanan telah berkurang. Terakhir adalah Macrobiotic di mana mereka memilih makanan yang tak diproses (tentunya vegetarian), tapi ada juga yang mengkombinasikan dengan ikan.

Menjadi vegetarian memang adalah pilihan. Namun sejauh pilihan itu dimaklumkan atas nama kesehatan diri (egois juga sih) tak masalah -walaupun asumsi ini bisa saja keliru bila diperhadapkan dengan para pemakan daging usia lanjut di Mediterrania-, tapi bila diwujudkan karena kasihan terhadap mahluk hidup dalam hal ini hewan, naif itu adanya! Apakah karena pohon tak bergerak sehingga mereka dianggap mati? Tidakkah kita melihat mereka tumbuh selayaknya binatang? Tidakkah mereka "berdarah" (mengeluarkan lendir) bila dipotong? Apakah karena kita tak mendengarkan tangisan mereka lantas mereka bisa disakiti? Bila dilihat dari kemampuan bertahan diri, tumbuhan adalah yang semestinya dilindungi. Mereka tak bisa lari bila diburu dan tak mengelak bila dipotong.