11 Januari 2008
Well George, We knocked the bastard off!, a tribute to Sir Edmund Hillary
Betapa terharunya diriku membaca kaimat itu. Kalimat yang dikumandangkan sang penakluk Mount Everest, Edmund Hillary kepada temannya George Lowe. Edmund dan Tenzing Norgay (sang Sherpa) berhasil menaklukan The Big E (julukan puncak Everest) pada jam 11.30 tanggal 29 Mei 1953. Ku lahap sudah National Geographic edisi Mei 2003, edisi 50 peringatan tahun penaklukan Everest, untuk menjejak keberhasilanmu!
Hari ini, ku cari koleksi National Geographic ku lagi, untuk melihat raut wajahmu di cover itu dan foto saat kau tertawa lega dengan mug kaleng milik Tom Stobart, temanmu. Kujejaki juga hari-hari gemilangmu mendapatkan gelar Sir dan saat membantu para Sherpa dengan membangun sekolah, rumah sakit dan berbagai fasilitas public lainnya. Ketika terseok kau lewati hari-harimu saat sesudah Louise dan Belinda, istri dan anakmu berpulang dalam kecelakaan pesawat di Kathmandu. Mereka berjuang membantu misi kemanusiaanmu! Sampai pada keberhasilan anakmu Peter yang berhasil meng-knock that bastard off, 25 Mei 2002! Dan akhirnya di usia 87 tahunpun kau sempatkan diri balik ke Antartika!
Hari ini kudengar kau pergi. Kau pergi untuk selamanya! How can I let you go if you are still residing here? Deep in my heart?
Friday, January 11, 2008
Wednesday, January 09, 2008
Catatan seratoes tiga poeloeh delapan
9 Januari 2008
Biorobotic-spy, dimanakah privasi kita?
Topik ini terlintas saat aku termenung di toilet. Di pojok dekat exhaust bertengger seekor kupukupu manis. Diam. Ku coba permainkan diagframa mataku untuk menangkap setiap detil sang kupukupu. Walau agak jauh dari dudukan toilet namun bintik-bintik indah sang kupukupu begitu kontras dengan warnanya yang hitam. Senyap aku dalam kekaguman. Sampai tiba-tiba sebuah pertanyaan tiba-tiba muncul: bagaimana bila kupu-kupu itu adalah sebuah kamera? Aku terhenyak!
Terlintaslah film terakhir yang ku tonton The Golden Compass, yang di dalamnya ada adegan mengirim belalang robot sebagai spy. Terlintas juga bagaimana perkembangan robot saat ini yang sudah lebih me-manusia, digabungkan dengan inovasi kloning, dan penemuan chip terkecil. Sampai pada suatu titik, aku menggambarkan diriku yang ditonton ribuan orang di dalam toilet dari ribuan angle karena ternyata cecak, kupu-kupu, nyamuk, laler, dan bahkan bakteri sudah berisi kamera…. Oww… semoga saja tidak!
Biorobotic-spy, dimanakah privasi kita?
Topik ini terlintas saat aku termenung di toilet. Di pojok dekat exhaust bertengger seekor kupukupu manis. Diam. Ku coba permainkan diagframa mataku untuk menangkap setiap detil sang kupukupu. Walau agak jauh dari dudukan toilet namun bintik-bintik indah sang kupukupu begitu kontras dengan warnanya yang hitam. Senyap aku dalam kekaguman. Sampai tiba-tiba sebuah pertanyaan tiba-tiba muncul: bagaimana bila kupu-kupu itu adalah sebuah kamera? Aku terhenyak!
Terlintaslah film terakhir yang ku tonton The Golden Compass, yang di dalamnya ada adegan mengirim belalang robot sebagai spy. Terlintas juga bagaimana perkembangan robot saat ini yang sudah lebih me-manusia, digabungkan dengan inovasi kloning, dan penemuan chip terkecil. Sampai pada suatu titik, aku menggambarkan diriku yang ditonton ribuan orang di dalam toilet dari ribuan angle karena ternyata cecak, kupu-kupu, nyamuk, laler, dan bahkan bakteri sudah berisi kamera…. Oww… semoga saja tidak!
Subscribe to:
Posts (Atom)