Selasa, 27 Februari 2007.
Australia memang ada-ada saja. Ternyata begitu banyak abbreviations untuk gelar akademik, apalagi di level master degree selain gelar umum seperti MSc, MA dan MBA. Ternyata selain MBA ada juga MBAAdv (Master of Business Administration Advanced). Apa arti gelar baru ini? Ditilik dari namanya kelihatanya gelar baru ini lebih dari MBA, namanya juga Advanced, padahal keduanya selevel? Ada juga gelar yang panjang seperti MengAssetMgmt, yaitu kependekan dari Master of Engineering Asset Management. Padahal itu kependekannya lho? Jauh sebelum aku mengetahui lebih jauh sistem pendidikan di Australia, aku hanya mengenal gelar yang paling panjang adalah MAPPSc (Master of Applied Science) namun ternyata ada juga yang lebih panjang dan lebih aneh.
Dengan mengikuti semangat pemberian gelar-gelar itu, akupun berpikir untuk memberikan gelar dalam diriku. Setidaknya ada tiga keahlian yang ku dalami selama di Australia. Selain ngambil keahlian mutiara untul level PhD, akupun ngambil Cleaning, Junk mail dan Shop keeping yang bagiku bisa dikategorikan sebagai level master. Sehingga pulang nanti bisa kubawa empat gelar sekaligus: PhD, MClean,MJM dan MSK. Mengapa tidak? Oh ya, waktu di Swedia dulu aku pernah jadi juru mudi boat namun ngambil advance di Australia, sehingga tak ada salahnya aku dapet gelar MBoatDradv (Master of Boat Driving Advanced). Jadi aku dapet lima gelar dong?! Oh ya, sepasang suami istri temanku juga sama-sama mendapatkan gelar yang sama PhD, bedanya yang satu adalah Doctor of Philosophy (koq kebalik ya?) sementara istrinya mendapatkan gelar Pernah hamil Diaustralia ;-)
see: Masters Degree titles and the Abbreviations
Tuesday, February 27, 2007
Wednesday, February 14, 2007
Catatan seratoes lima
Rabu, 14 Februari 2007.
Katanya hari ini adalah hari Valentine. Banyak orang mengagungkannya, sementara sebagian orang tak mempedulikannya bahkan ada yang mengumpatnya. Lepas dari sejarah, yang bagiku cenderung dongeng, hari Valentine telah menjadi salah satu ritual perayaan yang tak boleh terlewatkan bagi pengagumnya. Beberapa pandangan miring (entah karena patah hati atau cemburu) mengatakan bahwa Valentine sengaja di gembar gemborkan oleh beberapa perusahaan kapitalis seperti perusahaan kartu ucapan, cokelat, bunga dan souvenir supaya produksi mereka laku. Berapa banyak banyak anak muda yang tertipu dengan harus membeli coklat dan kartu ucapan padahal masih ada cara lain mengungkapkan kasih sayang? Itu kata mereka.
Tak ada hubungannya dengan Valentine, sore ini aku mendapatkan proyek yang baru secara tak sengaja, karena memang bukan kemauanku. Proyek keroyokan istriku, dan kedua teman students dari Manado. Proyek yang telah dimulai sejak 2 hari yang lalu. Tak hanya aku yang terlibat dalam proyek itu, Nadine pun masuk di dalamnya. Terpaksa dia masuk karena tak ada orang yang menjaganya di rumah. Kuingat saat mereka mendapatkan proyek itu dua hari lalu. Semangat mereka begitu menggebu! Sayang sekali, semangatpun surut seiring dengan perjalanan hari. Sungutan mulai terdengar bahkan sampai tadi sore. Ya, di sore sampai malam hari Valentine, kami berpelukan dengan junk mail yang harus disebarkan hari ini juga! Semua memeluk bungkusan masing-masing dan membagi junk mail ke setiap rumah! Langkah terseok kelelahan mengukur setiap jengkal jalan. Di beberapa tempat, anjing-anjing tak mau peduli. Mereka tetap saja mengonggong dan mengejar kami! Poor us!
Katanya hari ini adalah hari Valentine. Banyak orang mengagungkannya, sementara sebagian orang tak mempedulikannya bahkan ada yang mengumpatnya. Lepas dari sejarah, yang bagiku cenderung dongeng, hari Valentine telah menjadi salah satu ritual perayaan yang tak boleh terlewatkan bagi pengagumnya. Beberapa pandangan miring (entah karena patah hati atau cemburu) mengatakan bahwa Valentine sengaja di gembar gemborkan oleh beberapa perusahaan kapitalis seperti perusahaan kartu ucapan, cokelat, bunga dan souvenir supaya produksi mereka laku. Berapa banyak banyak anak muda yang tertipu dengan harus membeli coklat dan kartu ucapan padahal masih ada cara lain mengungkapkan kasih sayang? Itu kata mereka.
Tak ada hubungannya dengan Valentine, sore ini aku mendapatkan proyek yang baru secara tak sengaja, karena memang bukan kemauanku. Proyek keroyokan istriku, dan kedua teman students dari Manado. Proyek yang telah dimulai sejak 2 hari yang lalu. Tak hanya aku yang terlibat dalam proyek itu, Nadine pun masuk di dalamnya. Terpaksa dia masuk karena tak ada orang yang menjaganya di rumah. Kuingat saat mereka mendapatkan proyek itu dua hari lalu. Semangat mereka begitu menggebu! Sayang sekali, semangatpun surut seiring dengan perjalanan hari. Sungutan mulai terdengar bahkan sampai tadi sore. Ya, di sore sampai malam hari Valentine, kami berpelukan dengan junk mail yang harus disebarkan hari ini juga! Semua memeluk bungkusan masing-masing dan membagi junk mail ke setiap rumah! Langkah terseok kelelahan mengukur setiap jengkal jalan. Di beberapa tempat, anjing-anjing tak mau peduli. Mereka tetap saja mengonggong dan mengejar kami! Poor us!
Sunday, February 11, 2007
Catatan seratoes empat
Minggu, 11 Februari 2007.
Melewati hari minggu ini terasa sama dengan hari yang lalu. Walau ku tahu banyak yang ku buat tapi toh tak terasa berarti. Kepalaku penuh, mataku bagaikan mesin fotokopi atau setidaknya sebuah scanner di depan komputer melahap apa saja yang keluar di monitor. Setelah melahap monitor, matakupun menelusuri setiap huruf di beberapa buku yang harus ku kembalikan ke perpustakaan. Buku-buku yang sudah kupinjam lama tapi belum sempat ku baca. Buku yang semestinya tak mengganggu libur di hari minggu ini karena di sana ada rumus kimia, prinsip-prinsip pathologi, dan segala tetek bengek yang berhubungan dengan penyembuhan luka dan deposisi mutiara. Dua hal yang berhubungan erat saat mutiara terbentuk akibat penyisipan inti dalam tubuh kerang. Tapi terasa tak ada yang bisa dilakukan bila kaki sakit. Untung sore ini ada acara pertandingan voli di lapangan. Walau tak bermain, tapi mataku bagai disiram saat melihat hijau daun dan rerumputan. Padahal kemarinpun aku sengaja menyendiri di Andersen Park, tapi tak puas rasanya. Masih terasa bisikan pohon, gelitikan air dan cengkerama burung kakatua hitam. Semuanya dalam harmoni! Walau kuakui bahwa kakiku yang belum sembuh juga terasa makin berat pagi ini sebagai kompensasi atas perjalanan itu. Semoga saja dia tak lebih parah besok.
Subscribe to:
Posts (Atom)