Wednesday, July 05, 2006
Catatan enam poeloeh enam
Rabu, 5 Juli 2006.
Mengalahkan Sang Aku
Sejauh mana diri membatasi diri bahwa dia punya batas? Tak tahu dan tak terukur, jawabku. Ketika kita mengetahui bahwa diri kita punya batas, saat itu kitapun tak mengetahuinya. Yang menghambat diri mencapai batasnya adalah ketakutan dan kekuatiran. Saat diperhadapkan dengan suatu keadaan, diri hanya mengukur diri berdasarkan imajinasi yang direkayasa otak atas fakta. Sementara fakta di suatu tempat dan di suatu masa belum tentu berlaku di masa lain dan di tempat lain. Hal ini dipercaya diri, namun, toh yang namanya diri tetap saja tak mau peduli. Kata sebagian orang itu adalah faktor genetis, orang lain juga mengatakan bahwa faktor psikologi memegang peranan penting dalam mengambil keputusan. Lebih parah lagi, apresiasi ”takut” orang tua sering dipaksa-wariskan kepada anak-anak. Bahkan hal yang paling sederhanapun ditegor,”jangan berputar-putar nanti pusing”.
Tak tahulah apa latar di belakang itu, namun aku dan keluargakupun muncul di acara Townsville day yang menampilkan permainan-permainan yang menciutkan nyali dengan satu tekad, just for fun! Ketika kita berteriak mengalahkan ketidakberdayaan diri atas keperkasaan roller coaster, mega drop, scorpion, dan entah apalagi permainannya. Dan... ups, bau pesing ternyata merajalela di setiap arena penciut nyali, padahal toiletnya jauh...
Thanks to Bryan & Arla for the complimentary tickets
click here for more photos
Subscribe to:
Posts (Atom)