Wednesday, January 24, 2007
Catatan seratoes satoe
Rabu, 24 Januari 2007.
Pikiranku buntu akhir-akhir ini. Deadline yang ku pasang sendiri tak bisa kupenuhi. Sementara kepalaku penuh dengan berbagai teori dan opini yang harus kurangkai menjadi satu tulisan utuh. Tak jarang pelampiasan uring-uringanku adalah keluargaku atau siapa saja yang ada di dekatku. Masalah kecil menjadi besar di mataku. Nadine yang tak tahu apa-apapun kena imbasnya. Tapi, dia tak jemu-jemunya mendekatiku, menciumku dan memelukku. Hatikupun luluh juga. Ya sewajarnya aku luluh, apa arti seorang ayah kalau tak luluh hatinya di hadapan anaknya? Walau toh dia sebelumnya kena marah karena tak mau makan cereal hanya karena pake susu. Dia lebih memilih cereal kering daripada dicampur susu. Saat aku benar-benar kusut, dia datang pelan-pelan. Sempat juga kusuruh dia keluar ruang kerjaku. Namun, tak berapa lama kemudian dia datang lagi, membuka pintu perlahan dan bilang ”Dad, its hot outside, can I come in?”. Ku iyakan asalkan dia tak ribut. Perlahan dia masuk dan menciumku lagi. Ku diam. Diapun mulai mendapatkan kesibukannya. Benar! Dia tak ribut seperti biasanya. Kugunakan waktuku mencari ilham dengan memutar lagu pelan. Tak kusadari, dia sudah menari tanpa mengeluarkan suara di belakangku. Dia hanyut dengan irama lagunya dan tak menyadari kalau aku memperhatikannya. Akupun tersenyum saat dia melihatku. Dia datang dan memelukku lagi, menciumku. Aku luluh, dan mulai menulis catatan ini...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment