Kamis 31 Mei 2007
Walaupun begitu romantis (apalagi dimainkan oleh salah satu aktor andalanku) namun Déjà vu menyisakan teki-teki di kepalaku. Teka teki yang tak berhubungan dengan romantisme namun dengan ketakmampuanku mengingat pelajaran fisika dulu, sehingga yang ada adalah aku tergagap kagum namun tolol saat mendengar kaidah yang dipakai dalam melacak kehidupan di masa lalu yang ternyata didasari atas teori Einstein. Teka teki dimensi kehidupan lain yang paralel yang berusaha digambarkan dari film itu. Apakah dalam kenyataan Déjà vu memang adalah kehidupan paralel yang bisa saja lebih dahulu daripada kehidupan sekarang?
No comments:
Post a Comment